Karya Syarifudin Zuhri
Berita kematian berada dimana-mana
Hampir tiap detik ada kematian
Di segala penjuru dunia
Kematian begitu tergambar jelas dan nyata
Di TV, di Internet, di koran dan majalah
Berita kematian demi kematian
Di Irak, kejahatan penjajah Pemerintah Amerika
Membuat kematian semakin dekat
Di Irak, kematian dengan berbagai bentuknya
Gerilyawan Irak… terus menerus menjemput maut
Darah berceceran di mana-mana
Tangis, air mata dan darah
Mengabarkan kematian demi kematian
Bom bunuh diri
Menjemput maut dengan caranya sendiri
Melawan penjajah tak kenal henti
Terkutuklah para penjajah dimana pun kau berada
Tsunami menghantam Aceh 26 Desember 2004
Memberitakan kematian dan maut
Tak kurang 150.000 jiwa melayang
Syahid bagi yang beriman
Tsunami meluluhlantakan Aceh dan sekitarnya
Dalam hitungan kilat
Ratusan ribu orang nyawanya melayang
Memberitakan duka
Dan gempa bumi di Jogyakarta dan sekitarnya
27 Mei 2006
Meluluhlantakan kehidupan
Jeritan kematian kembali menggema
Tak kurang dari 5000 jiwa melayang
Tewas dalam hitungan menit !
Gempa di Haiti telah menghancurkan kehidupan
Tak kurang dari 100.000 orang tewas
Malaikat maut memberitakan kehadiranya
Peringatan bagi yang masih hidup
Bahwa kematian datang dengan tiba-tiba
Tak di duga …..
Yang diantisipasi bahaya letusan GunungMerapi
Berminggu-minggu penduduk mengungsi
Yang ditakuti letusan Gunung Merapi
Tapi gempa bumi yang terjadi
Tanpa bisa diprediksi
Ribuan orang mati
Malaikat maut bertanya
Tak cukupkah berita kematian yang kukirimkan kepadamu?
Tak cukupkah kau baca berita kematian yang tiap saat ?
Tak cukupkah kau melihat di TV berbagai jenis kematian ?
Tak cukupkah kamu melihat disekelilingmu bahwa kamatian sudah hadir dihadapanmu ?
Masihkah kau tak mau bertobat ?
Masihkah kau bangga dengan dosa-dosa ?
Masihkah kau tunda untuk beribadah kepadaNya ?
Masihkah kau terus berpoya-berpoya bergelimang dosa dan noda ?
Atau kematian datang padamu dan kamu baru bertobat ?
Terlambat !
Tanyakan kemana orang tuamu sekarang ?
Dimana sekarang mereka berada ?
Tanyakan di mana sebagian saudara, teman dan sahabatmu sekarang ?
Dimana sekarang mereka berada ?
Mereka sudah diambil yang punya
Mereka sudah kembali kepada pemiliknya
Mereka sudah dijemput maut
Dengan caranya masing-masing
Malaikat maut bertanya
Tidak cukupkan berita kematian yang ku kabarkan setiap hari padamu ?
Berita kematian sudah ku sampaikan lewat TV, Internet, Cerita, SMS, koran, majalah dll
Masih kau sangsi bahwa aku akan datang padamu ?
Tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
Tanpa kau duga
Tanpa bisa kau prediksi
Tiba-tiba
Kau mati !
“Bila aku datang”, kata Malaikat maut
Putuslah semua yang kau banggakan
Putuslah semua harapanmu
Putuslah semua cita-citamu
Putuslah semua yang kau cintai dan mencintaimu
Putuslah semuanya, kecuali amal jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh
Putuslah kamu dengan segala harta benda yang kamu miliki
Lalu apa yang kamu cari, jika semua akan kau tinggalkan ?
Wahai …. pecinta dunia
Tak cukupkah kau melihat kematian menari-nari dimatamu ?
Tak cukupkah kau melihat maut dihadapanmu ?
Tak cukupkah kau sadari bahwa kematian semakin dekat, bukan semakin jauh ?
Tidakah kau merasakan bahwa malaikat maut sedang tersenyum padamu ?
Tidakah merasakan bahwa detak jantungmu bisa tiba-tiba berhenti ?
Tidakah kau sadari bahwa napasmu bisa tiba-tiba berhenti ?
Tidakah kau sadari bahwa nyawamu bisa melayang dengan tiba-tiba ?
Dan tiba-tiba saja rohmu kembali kepadaNya
dan kau mati
Kapan ? Hanya masalah waktu.
Kematian adalah tema yang paling ditakuti
Terutama bagi pendosa
Atau justru tema paling dilupakan dan dijauhkan
Mereka takut bila kematian menjelang
Kok kematian melulu yang dibicarakan, kan kita masih hidup ?
Mereka yang lupa akan kematian
Akan terus bergelimang dosa
Apalagi merasa masih muda
Mereka yang lupa kematian
Padahal sudah tua
Akan terus terus bergelimang dosa
Kematian baginya hanya sebatas kata
Mati
Itu saja
ya mati
Lalu, kenapa kalau aku mati ?
“Itu urusanku”, katanya
Berita kematian bagi orang-orang seperti itu
Hanya sebatas kata-kata
Tak merubah apapun
Tak ada kata tobat baginya
Tak ada kata sadar baginya
Tak ada kata ibadah baginya
Mari minum, minuman keras
Mari bernyanyi, nyanyian keras
Mari mabuk, semabuk-mabuknya
Lupakan kematian
Buat apa ingat kematian ?
Mari terus pesta
Sampai ajal tiba
Malaikat Maut tetap tersenyum
Melihat orang-orang tak juga sadar
Melihat orang-orang tak juga tobat
Melihat orang-orang yang bangga dengan dosa-dosa
Melihat orang-orang yang tak juga mau sholat
Malaikat hanya tersenyum
Sambil menunggu perintahNya
Malaikat Izroil hanya petugas
Dan hanya menjalankan tugasNya
Bila tak ada perintahNya
Malaikat maut hanya diam menunggu
Saat Malaikat maut menunggu perintahNya
Saat itu nyawamu masih ada
Saat itu kesempatan hidup masih ada
Saat itu pintu tobat masih terbuka
Saat itu bonus Allah masih diberikan padamu
Maka
Pergunakanlah kesempatan emas ini
Jangan sia-siakan
Pergunakanlah untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya
Jadikan ladang amal
Tebarkanlah benih-benih kebaikan
Carilah ridhoNya
Saat Malaikat maut menunggu perintahNya
Seakan dia berkata
Ayo segera tobat
Ayo segera kembali kepadaNya
Ayo segera sholat
Ayo segera berbuat kebaikan
Ayo segera beramal sebanyak-banyaknya
dan berdoalah
Ya Allah … hidup dan kematian
Keduanya berasal dariMu
Engkaulah yang menghidupkan dan Engkaulah yang mematikan
Maka hidupkanlah hamba dalam kebaikan
Dan matikan hamba juga dalam kebaikan
Amin.
Jumat, 23 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar