Selasa, 10 November 2009

Kisah Garuda Sakti

Written by ISSA DHARIANSYAH R on October 31, 2009 – 7:51 pm

Awal Mula Kisah Garuda Sakti

keyword : Garuda Sakti, Sejarah Garuda, Lambang Negara RI.

Siapa yang tidak tahu Garuda? Lambang negara Indonesia, juga sebagai lambang kerajaan-kerajaan Jawa. Konon, burung ini merupakan burung sakti, sehingga sulit untuk menemukannya. “Lihat saja cerita Ramayana ada Jatayu, itu ‘kan burung garuda,” tulis sebuah terbitan yang mengulas kalau sejak zaman dahuu, petinggi dan raja di tanah jawa, selalu memakai garuda sebagai Lambang. “Burung ini tak lain adalah elang garuda atau elang jawa.”.

Nama Garuda memang sudah menjadi bagian dari kosakata Indonesia, meski nama asli berasala dari penamaan tokoh mitologi Hindu. Kisahnya lebih kurang begini :

Alkisah, lahirlah sebuah telur yang tak menetas selama 500 tahun. Akhirnya, telur itu merekah dan keluarlah seekor burung besar dan gagah perkasa. Saat itulah kelahiran Garuda, raja dari segala seluruh makhluk bersayap.

Sang Garuda, terbang menembus udara, mega-mega, menuju batas angkasa. Sinar kemilau menyemburat dari tubuhnya, bersinar terang tak terkira, menyorot silau ke segala pelosok jagat. Dewa-dewi khawatir, menyangka kiamat akan tiba.

Dewata di kahyangan segera memapak Garuda yang sedang melanglang, mencari Bagawan Kaspaya dan Winata, orang tuanya yang dirindukan. Akhirnya, dewata memberi tahu Sang Garuda, tempat penahanan ibunya di sarang naga, juga pulau persembunyian ayahnya.

Garuda yang teramat sakti, mengamu. Membasmi musuh-musuhnya. Sayapnya mengepak, air laut pn berelora dan tanah bergoyang runtuh, Senjata sakti apa pun tak ada yang mampu menembus tubuh Garuda. Bumi pun bermandikan darah, awan dari mega sirna terdorong tiupan angin. Tak satupun senjata dan kesaktian para dewa mampu menahan amukan Garuda.

Akhirnya, Garuda berhasil membebaskan ayahnya, juga mengambil air suci Amerta. Ditengah perjalan pulang, Garuda dihadang Dewa Wisnu. Garuda yang merasa lebih sakti daripada dewa itu bilang, “Jangan coba -coba menghalangiku, aku tidak dapat mati ,Mintalah apa saja, nanti kau ku anugerahi.”

Wisnu menjawab, “Benar katamu? Kalau begitu, engkau kuminta menjadi kendaraan dan juga lambang benderaku.”

Garuda tidak dapat menarik kata-katanya. Tapi ia meminta menyerahkan dulu air Amerta dalam kendi Kamdalu, sebagai tebusan ibunya yang ditahan gerombolan naga sakti. Setibanya di sana Garuda bersiasat. Dia meminta naga-naga itu mandi membersihkan diri, sebelum meminum air Amerta yang memberi keabadian hidpu. Sehabis mandi, Garuda terbang membawa ibunya. Disana hanya tertinggal ilalang pengikut kendi. Sisa air Amerta di Ilalang itu, dijilati naga-naga yang marah dan serakah.

Gara-gara menjilati sisa air Amerta di ilalang tajam, makanya lidah naga bercabang dua, akibat tersyat tepian ilalang. Itulah sebabnya ular naga berumur panjang, serta daun ilalang dianggap daun suci.

Begitulah kisah suci dan mitos Garuda yang di tulis di kitab Asatadasaparwa, Wrhatkatha, Garudamahapurana dan Adiparwa.

Sosok garuda yang menjadi wahana atau tunggangan Dewata Wisnu menjadi kisah abadi serta menjadi hiasan di relief candi, serta wujud suci berbetuk arca batuatau perunggu di Indonesia.

Indonesia, yang akrab dengan Garuda, memilih wujud burung suci ini sebagai lambang negara RI. Entah siapa yang mengusulkan Garuda menjadi lambang negara, namun Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 1951 memutuskan Garuda sebagai lambang Resmi.(is)

Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id

1 komentar:

  1. Thanks yua udah posting tulisan saya..

    appreciate banget. tukeran link yua kang..

    visit My blog

    BalasHapus